Makalah Biologi
·
Sistem Rangka
·
Mengenal Rangka Manusia
·
Kelainan pada Sistem Gerak
Nama kelompok :
Febrian Rahmad Adias Putra
Juliana Indriyani
Ridwan
SMA N 1 KALIREJO
LAMPUNG TENGAH
1.Sistem Rangka
Pengertian sistem rangka manusia
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi
organ tubuh yang lunak. Tulang satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian
(artikulasi). Sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi
oleh kulit dan otot disebut endoskeleton.
Fungsi Rangka pada manusia
Fungsi
rangka antara lain sebagai berikut.
a. Memberikan bentuk tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh.
b. Melindungi organ yang rusak.
c. Alat gerak pasif.
d. Tempat melekatnya otot.
e. Tempat pembentukan sumsum.
a. Memberikan bentuk tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh.
b. Melindungi organ yang rusak.
c. Alat gerak pasif.
d. Tempat melekatnya otot.
e. Tempat pembentukan sumsum.
2.Mengenal Rangka Manusia
Macam-macam Tulang Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang
dibedakan menjadi tulang panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan
tulang yang berbentuk tidak beraturan.
1) Tulang panjang (pipa), terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis dan ruas tulang jari. Di dalam rongga tulang pipa berisi sumsum merah.
2) Tulang pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Di dalamnya terdapat sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
3) Tulang pipih, terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang tempurung kepala, tulang belikat, dan tulang panggul.
4) Tulang yang bentuknya tidak beraturan, terdapat pada tulang wajah dan ruas-ruas tulang belakang.
1) Tulang panjang (pipa), terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis dan ruas tulang jari. Di dalam rongga tulang pipa berisi sumsum merah.
2) Tulang pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Di dalamnya terdapat sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
3) Tulang pipih, terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang tempurung kepala, tulang belikat, dan tulang panggul.
4) Tulang yang bentuknya tidak beraturan, terdapat pada tulang wajah dan ruas-ruas tulang belakang.
Macam-macam Tulang berdasarkan Komponen penyusunnya
Berdasarkan komponen
penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
1) Tulang rawan (kartilago), ciri-cirinya yaitu terdiri atas selsel tulang rawan, bersifat lentur dan elastis, banyak mengandung zat perekat atau kondroblast, dan sedikit zat kapur.
Contoh pada tulang hidung, ujung tulang pipa, daun telinga, antarruas tulang belakang, trakea, dan ujung tulang rusuk.
2) Tulang keras, ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di sekitar sel-sel tulang. Osteoblas juga membentuk sel tulang (osteosit).
Selain osteoblas juga terdapat osteoklas yang merombak tulang dalam proses pembentukan rongga sumsum tulang. Selsel tulang keras menghasilkan suatu senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Ke dalam matriks tulang itu akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2).
Oleh karena itu matriks tulang menjadi keras. Proses pengerasannya disebut penulangan (osifikasi). Pada struktur tulang keras terdapat sistem havers yaitu suatu kesatuan antara selsel tulang dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf.
1) Tulang rawan (kartilago), ciri-cirinya yaitu terdiri atas selsel tulang rawan, bersifat lentur dan elastis, banyak mengandung zat perekat atau kondroblast, dan sedikit zat kapur.
Contoh pada tulang hidung, ujung tulang pipa, daun telinga, antarruas tulang belakang, trakea, dan ujung tulang rusuk.
2) Tulang keras, ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di sekitar sel-sel tulang. Osteoblas juga membentuk sel tulang (osteosit).
Selain osteoblas juga terdapat osteoklas yang merombak tulang dalam proses pembentukan rongga sumsum tulang. Selsel tulang keras menghasilkan suatu senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Ke dalam matriks tulang itu akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2).
Oleh karena itu matriks tulang menjadi keras. Proses pengerasannya disebut penulangan (osifikasi). Pada struktur tulang keras terdapat sistem havers yaitu suatu kesatuan antara selsel tulang dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf.
Rangka Aksial (Rangka Poros)
Rangka aksial, terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang penyusun kepala (tengkorak) terdiri dari tulang tempurung kepala (10 tulang) dan tulang-tulang wajah (13 tulang).
1) Tulang penyusun kepala (tengkorak) terdiri dari tulang tempurung kepala (10 tulang) dan tulang-tulang wajah (13 tulang).
2) Tulang belakang, tersusun atas ruas-ruas yang kuat
dan fleksibel untuk menyangga kepala. Terdiri dari 33 ruas tulang, yaitu 7 ruas
tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang
kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.
3) Tulang rusuk atau tulang iga, tersusun dari 12 pasang tulang iga yang semuanya berpangkal pada tulang punggung dan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
- 7 pasang
tulang rusuk sejati, tulang ini menempel pada tulang dada, sedangkan
bagian belakang menempel pada tulang punggung.
- 3 pasang
tulang rusuk palsu, pada bagian belakang menempel pada tulang punggung,
sedangkan bagian depan menempel pada tulang rusuk di atasnya.
- 2 pasang
tulang rusuk melayang, berada pada bagian belakang tulang rusuk menempel
pada bagian tulang punggung dan bagian depan melayang karena tidak
menempel pada tulang dada.
4) Tulang dada, merupakan sebuah tulang pipih yang terletak di tengah dada. Tulang dada dibedakan menjadi tiga yaitu:
- bagian
atas (hulu), sepotong tulang berbentuk segitiga, yang berhubungan dengan
selangka,
- bagian
badan, yang berhubungan dengan tujuh pasang tulang rusuk sejati, serta
- tulang
pedang-pedangan (bagian taju pedang), yang tersusun atas tulang rawan.
Rangka Apendikular (Rangka Tambahan)
Rangka apendikular, tersusun atas
tulang-tulang sebagai berikut.
1) Gelang bahu, berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang selangka dan belikat. Tulang belikat melekat pada otot-otot punggung, ujung lateralnya bersendi dengan selangka dan tulang lengan atas. Gelang bahu tidak terlalu stabil tetapi memungkinkan alat gerak bagian atas bergerak bebas.
2) Alat gerak bagian atas, tersusun atas 60 tulang yang terdiri dari, 2 tulang lengan atas, 2 tulang hasta (letaknya searah dengan jari kelingking, 2 tulang pengumpil (letaknya searah dengan ibu jari), 16 (2 × 8) tulang pergelangan tangan, 10 (2 × 5) tulang telapak tangan, 28 (2 × 14) jari-jari tangan.
1) Gelang bahu, berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang selangka dan belikat. Tulang belikat melekat pada otot-otot punggung, ujung lateralnya bersendi dengan selangka dan tulang lengan atas. Gelang bahu tidak terlalu stabil tetapi memungkinkan alat gerak bagian atas bergerak bebas.
2) Alat gerak bagian atas, tersusun atas 60 tulang yang terdiri dari, 2 tulang lengan atas, 2 tulang hasta (letaknya searah dengan jari kelingking, 2 tulang pengumpil (letaknya searah dengan ibu jari), 16 (2 × 8) tulang pergelangan tangan, 10 (2 × 5) tulang telapak tangan, 28 (2 × 14) jari-jari tangan.
3) Gelang panggul, terdiri dari 2 tulang pinggul kanan dan kiri, 2 tulang duduk dan 2 tulang kemaluan. Gelang panggul sangat stabil karena berfungsi sebagai penahan berat tubuh. Gelang panggulberhubungan dengan alat gerak bagian bawah.
4) Alat gerak bagian bawah, tersusun atas 60 tulang yaitu 2 tulang paha, 2 tulang tempurung kaki, 2 tulang kering, 2 tulang betis, 14 tulang pergelangan kaki, 10 tulang telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki.
3.Kelainan pada Sistem Gerak
Gangguan pada sistem gerak manusia merupakan keadaan yang mengganggu sistem gerak pada manusia
dan hanya berlangsung sementara.
a.Gangguan
pada sistem gerak manusia dibedakan menjadi :
a. Gangguan pada tulang
Fisura atau yang biasa disebut retak tulang dan patah tulang
b. Gangguan pada sendi
Gangguan pada sendi meliputi memar sendi yaitu robeknya selaput sendi dan urai sendi jika memar sendi yang disertai dengan lepasnya ujung tulang dari persendian.
c. Gangguan pada otot
Jenis-jenis gangguan pada otot meliputi kaku leher, kram,nyeri otot, keseleo, kejang otot.
a. Gangguan pada tulang
Fisura atau yang biasa disebut retak tulang dan patah tulang
b. Gangguan pada sendi
Gangguan pada sendi meliputi memar sendi yaitu robeknya selaput sendi dan urai sendi jika memar sendi yang disertai dengan lepasnya ujung tulang dari persendian.
c. Gangguan pada otot
Jenis-jenis gangguan pada otot meliputi kaku leher, kram,nyeri otot, keseleo, kejang otot.
b.Kelainan pada sistem gerak manusia dapat berupa bawaan sejak lahir maupun kelainan yang
disebabkan karena kecelakaan.
Kelainan sistem gerak pada manusia
meliputi :
1. Kelainan pada tulang
a. Kelainan sejak lahir
Kelainan sejak lahir disebabkan oleh faktor keturunan. Selain itu juga disebabkan pada saat mengndung ibu kurang mengkonsumsi kalsium dan vitamin D. contoh kelainan sejak lahir ialah polio, bentuk kaki O dan X
b. Mikrosefalus
Merupakan kelainan pada pertumbuhan tengkorak, sehingga bentuk kepala kecil
c. Hidrosefalus
Merupakan kelainan yang disebabkan pengumpulan cairan spinal dan pelebaran rongga otak, sehingga kepala membesar.
d. Kelainan pada tulang belakang
Kelainan pada tulang belakang dibedakan menjadi lordosis, kifosis dan skoliosis
a. Kelainan sejak lahir
Kelainan sejak lahir disebabkan oleh faktor keturunan. Selain itu juga disebabkan pada saat mengndung ibu kurang mengkonsumsi kalsium dan vitamin D. contoh kelainan sejak lahir ialah polio, bentuk kaki O dan X
b. Mikrosefalus
Merupakan kelainan pada pertumbuhan tengkorak, sehingga bentuk kepala kecil
c. Hidrosefalus
Merupakan kelainan yang disebabkan pengumpulan cairan spinal dan pelebaran rongga otak, sehingga kepala membesar.
d. Kelainan pada tulang belakang
Kelainan pada tulang belakang dibedakan menjadi lordosis, kifosis dan skoliosis
2. Kelainan pada otot
a. Kedutan
Kedutan diakibatkan serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat sehingga pembuluh darah mendapat rangsang dan membangkitkan aliran listrik yang menyebabkan kejang sesaat.
b. Hipertropi otot
Merupakan keadaan otot yang lebih kuat dan besar dari otot normal. Biasanya dimilikioleh para binaragawan dan olahragawan.
c. Distrofi otot
Merupakan kelainan otot yang dibawa sejak lahir.
a. Kedutan
Kedutan diakibatkan serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat sehingga pembuluh darah mendapat rangsang dan membangkitkan aliran listrik yang menyebabkan kejang sesaat.
b. Hipertropi otot
Merupakan keadaan otot yang lebih kuat dan besar dari otot normal. Biasanya dimilikioleh para binaragawan dan olahragawan.
c. Distrofi otot
Merupakan kelainan otot yang dibawa sejak lahir.
c.Penyakit pada sistem gerak manusia umumnya disebabkan oleh kuman dan bakteri.
Penyakit pada sistem gerak, meliputi
:
a. Penyakit pada tulang
1. Osteoporosis
Merupakan pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Osteoporosis umumnya dialami oleh manula karena semakin bertambah usia seseorang kadar kalsium dalam tulang juga berkurang.
2. Rakhitis
Penderita rakhitis memilik itulang yang lunak. Rakhitis disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin D.
1. Osteoporosis
Merupakan pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Osteoporosis umumnya dialami oleh manula karena semakin bertambah usia seseorang kadar kalsium dalam tulang juga berkurang.
2. Rakhitis
Penderita rakhitis memilik itulang yang lunak. Rakhitis disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin D.
b. Penyakit pada otot
1. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk kedalam tubuh melalui luka. Penderita tetanus mengalami kejang-kejang otot.
2. Fibriosis
Melemahnya fungsi otot yang akan digantikan oleh jaringan ikat fibrosa
3. Astrofi otot
Keadaan otot yang kecil dan lemah yang disebabkan oleh infeksi virus polio.
4. Hernia abdonimal
Usus yang melorot kebawah, disebabkan oleh robeknya dinding pada otot perut.
c. Penyakit pada sendi
Arthitis merupakan radang pada persendian yang disebabkan oleh penumpukan zat kapur pada tulang maupun oleh terganggunya metabolisme asam urat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar