Januari 2020 dibuka dengan peristiwa banjir di kota besar di indonesia akibat hujan deras dan angin kencang, di februari muncul berita virus corona di China, hingga masuk ke seluruh negara dan menyebabkan perubahan ke semua negara. Kaget, syok, sedih, bingung mau apa, itu semua yang dirasakan umat manusia di masa pandemi covid-19.
Saya yang menjadi seorang mahasiswa sekaligus masyarakat negara Indonesia merasakan sulitnya perubahan kebiasaan itu. Maret 2020 libur dari pihak kampus akibat kasus covid-19 ini. Untuk pengumuman libur di kampus itu bertepatan sebelum UTS, yang seharusnya jadwal UTS serta ruangan sudah dibagikan, namun tertunda karena surat edaran mentri pendidikan bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online. Semua masyarakat harus menjaga kesehatan untuk tetap stay at home, banyak korban karena terpapar covid-19. semua aktivitas diberhentikan. Jalanan sepi, seluruh toko tutup, hal ini berdampak penurunan ekonomi indonesia yang drastis, kesulitan ekonomi terjadi di semua kalangan masyarakat. Hal itu terjadi karena banyak masyarakat yang diberhentikan dari pekerjaan karena idustri atau perusahaan bangkrut, banyak pedagang yang rugi karena sepinya pembeli. Situasi ini berlangsung hingga sekarang bulan desember 2020.
Berikut saya jelaskan sejarah 2020 dalam bentuk point, diantaranya :
1. Awal 2020, 86 Orang Tewas akibat Banjir
Sejak awal Januari kejadian bencana mencapai 455 peristiwa yang didominasi bencana hidrometeorologi seperti banjir. Menurut Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) bencana banjir memberikan dampak paling besar dibandingkan bencana lain. Kepala pusat data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB memaparkan bahwa bencana hidrometeorologi dominan terjadi. Hingga memakan korban dengan total 94 orang meninggal dunia dan hilang dua orang.
Banjir yang terjadi ini meliputi wilayah ibukota jakarta dengan jumlah 171 kejadian banjir.
Selain berdampak pada korban jiwa, namun juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur seperti tempat tinggal dan fasilitas lain, yaitu pendidikan, kesehatan, perkantoran, dan jembatan.
2. Pandemi Covid-19
Seperti yang sudahsaya jelaskan dipembukaan , bahwa sejarah ini yang akan terkesan di seluruh dunia. karena seluruh dunia merasakannya. Merasakan betapa sulitnya masa pandemi covid-19 ini, betapa sulitnya untuk tetap berdiam diri didalam rumah, betapa sulitnya untuk menjalankan aktivitas bercengkrama atau sosialisasi secara online, betapa sulitnya untuk mencari makanan karena menurunnya penghasilan, bahkan orang tuaku menyebutkan bahwa masa pandemi covid-19 lebih buruk dari masa moneter orde baru 1998.
3. Demo penolakan Omnibus Law di seluruh Indonesia
Peristiwa ini berlangsung cukup tragis, seluruh rakyat indonesia dari semua kalangan bersama sama ikut mengaspirasikan suara penolakan terhadap UU omnibus law yang sudah disahkan oleh pemerintah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar